TURBIDIMETER dan PH METER

Anggota Kelompok :
1. Rela Religia A
2. Rima Sundari
3. Ririn Puji A.
4. Risti Intan P.

TURBIDIMETER


Turbidimeter merupakan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang tiba. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan. Turbidimeter merupakan salah satu alat yang berfungsi untuk mengetahui atau mengukur tingkat kekeruhan air.
Standar pengukuran Kekeruhan dimulai tahun 1970-an ketika nephelometric turbidimeter dikembangkan yang menentukan kekeruhan dengan cahaya. tersebar di sebuah sudut 90E dari balok insiden). Sebuah sudut deteksi 90E adalah dianggap paling sensitif terhadap variasi dalam ukuran partikel. Nephelometry telah diadopsi oleh Standard Metode sebagai cara pilihan untuk mengukur kekeruhan karena metode's sensitivitas, presisi, dan penerapan atas berbagai ukuran partikel dan konsentrasi. Metode nephelometric dikalibrasi menggunakan suspensi formazin polimer seperti bahwa nilai dari 40 unit nephelometric (NTU) adalah kira-kira sama dengan 40.
Prinsip umum dari alat turbidimeter adalah sinar yang datang mengenai suatu partikel ada yang diteruskan dan ada yang dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan sebagai dasar pengukuran(Day and Underwood, 2002).

METODE DAN JENIS TURBIDIMETER 
Metode pengukuran turbiditas dapat dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu :
1.      Pengukuran perbandingan intensitas cahaya yang dihamburkan terhadap intensitas cahaya yang datang
2.      Pengukuran efek ekstingsi, yaitu kedalaman dimana cahaya mulai tidak tampak di dalam lapisan medium yang keruh.
3.      Instrumen pengukur perbandingan Tyndall disebut sebagai Tyndall meter. Dalam instrumen ini intensitas diukur secara langsung. Sedang pada nefelometer, intensitas cahaya diukur dengan larutan standar.
Ada tiga jenis turbidimeters umum yang dipakai sekarang. Ada yang disebut sebagai bench top, portable, and on-line instruments. Bench top dan portabel turbidimeters Bench digunakan untuk menganalisa sampel ambil atas unit Bench biasanya digunakan sebagai laboratorium stasioner instrumen dan tidak dimaksudkan untuk menjadi portabel. On-line instrumen biasanya dipasang di lapangan dan terus menerus menganalisa aliran sampel tumpah off dari proses unit. sampling Pengukuran dengan unit-unit ini membutuhkan kepatuhan yang ketat untuk pabrik sampling prosedur untuk mengurangi kesalahan dari gelas kotor, udara dalam gelembung sampel, dan partikel yang menetap. Penggunaan alat turbidimeter ini yaitu menyimpan sampel dan standar pada botol kecil/botol sampel. Sebelum alat digunakan terlebih dahulu harus diset, dimana angka yang tertera pada layar harus 0 atau dalam keadaan netral, kemudian melakukan pengukuran dengan menyesuaikan nilai pengukuran dengan cara memutar tombol pengatur hingga nilai yang tertera pada layar pada turbidimeter sesuai dengan nilai standar. Setelah itu sampel dimasukan pada tempat pengukuran sampel yang ada pada turbidimeter, hasilnya dapat langsung dibaca skala pengukuran kekeruhan tertera pada layar dengan jelas. Akan tetapi pengukuran sampel harus dilakukan sebanyak 3 kali dengan menekan tombol pengulangan pengukuran untuk setiap pengulangan agar pengukuran tepat atau valid, dan hasilnya langsung dirata-ratakan
LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Memasangkan/menyambungkan turbidimeter dengan sumber listrik, diamkan selama 15 menit
3. Larutan standar diletakan pada tempat sample yang ada dalam turbidimeter, lalu melakukan pengukuran dengan menyesuaikan nilai pengukuran dengan cara memutar tombol pengatur hingga nilai yang tertera pada layar pada turbidimeter sesuai dengan nilai standar
4. Sample dimasukan pada tempat pengukuran sampel yang ada pada turbidimeter
5. Membaca skala pengukuran kekeruhan (pengukuran dilakukan 3 kali dengan menekan tombol pengulangan pengukuran untuk setiap pengulangan).




pH METER

pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau kadar alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari “p” lambang matematika dari negatif logaritma, dan “H” lambang kimia untuk unsur Hidrogen. Definisi yang formal tentang pH adalah negatif logaritma dari aktivitas ion Hidrogen. Yang dapat dinyatakan dengan persamaan:
pH = – log [H+]
pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat keasaman atau basa yang berkaitan dengan aktivitas ion Hidrogen. Jika konsentrasi [H+] lebih besar daripada [OH-], maka material tersebut bersifat asam, yaitu nilai pH kurang dari 7. Jika konsentrasi [OH-] lebih besar daripada [H+], maka material tersebut bersifat basa, yaitu dengan nilai pH lebih dari 7.
Pengukuran pH secara kasar dapat menggunakan kertas indicator pH dengan mengamati perubahan warna pada level pH yang bervariasi. Indicator ini mempunyai keterbatasan pada tingkat akurasi pengukuran dan dapat terjadi kesalahan pembacaan warna yang disebabkan larutan sampel yang berwarna ataupun keruh.
Pengukuran pH yang lebih akurat biasa dilakukan dengan menggunakan pH meter. Sistem pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu elektroda pengukuran pH, elektroda referensi, dan alat pengukur impedansi tinggi.

Pengertia pH meter 
Alat untuk mengukur derajat keasaman.
Sejarah pengukuran pH
Sejarah pengukuran pH suatu larutan dengan menggunakan pH meter sistem elektrik dimulai pada tahun 1906 ketika Max Cremer dalam sebuah penelitiannya menemukan adanya interaksi dari aktivitas ion hidrogen yang dihubungkan dengan suatu sel akan menghasilkan tegangan listrik. Dia menggunakan gelembung kaca yang tipis yang diisi dengan suatu larutan dan dimasukan kedalam larutan yang lain dan ternyata menghasilkan tegangan listrik. Gagasan ini kemudian dikembangkan oleh Firtz Haber dan Zygmunt Klemsiewcz yang menemukan bahwa tegangan yang dihasilkan oleh gelembung kaca tersebut merupakan suatu fungsi logaritmis.
pH meter untuk penggunaan komersial pertama kali diproduksi oleh Radiometer pada tahun 1936 di Denmark dan Arnold Orville Beckman dari Amerika Serikat. Penemuan tersebut dilakukan ketika Beckman menjadi asisten professor kimia di California Institute of Technology, dia mengatakan untuk mendapatkan metoda yang cepat dan akurat untuk pengukuran asam dari jus lemon yang diproduksi oleh California Fruit Growers Exchange (Sunkist). Hasil penemuannya tersebut membawa dia untuk mendirikan Beckman Instruments Company (sekarang Beckman Coulter).
PRINSIP KERJA pH METER
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan.
Skema Elektrode pH meter
pH meter akan mengukur potensial listrik (pada gambar alirannya searah jarum jam) antara merkuri Cloride (HgCl) pada elektroda pembanding dan potassium chloride (KCl) yang merupakan larutan didalam gelas electrode serta potensial antara larutan dan elektroda perak. Tetapi potensial antara sampel yang tidak diketahui dengan elektroda gelas dapat berubah tergantung sampelnya, oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi dengan menggunkan larutan yang equivalen yang lainya untuk menetapkan nilai dari pH.
Elektroda pembanding calomel terdiri dari tabung gelas yang berisi potassium kloride (KCl) yang merupakan elektrolit yang mana terjadi kontak dengan mercuri chloride (HgCl) diujung larutan KCl. Tabung gelas ini mudah pecah sehingga untuk menghubungkannya digunakan keramik berpori atau bahan sejenisnya. Elektroda semacam ini tidak mudah terkontaminasi oleh logam dan unsur natrium.
Elektroda gelas terdiri dari tabung kaca yang kokoh yang tersambung dengan gelembung kaca tipis yang. Didalamnya terdapat larutan KCl sebagai buffer pH 7. Elektroda perak yang ujungnya merupakan perak kloride (AgCl2) dihubungkan kedalam larutan tersebut. Untuk meminimalisir pengaruh electric yang gak diinginkan, alat tersebut dilindungi oleh suatu lapisan kertas pelindung yang biasanya terdapat dibagian dalam elektroda gelas.
Pada kebanyakan pH meter modern sudah dilengkapi dengan thermistor temperature yaitu suatu alat untuk mengkoreksi pengaruh temperature. Antara elektroda pembanding dengan elektroda gelas sudah disusun dalam satu kesatuan.
1. a sensing part of electrode, a bulb made from a specific glass
2. sometimes the electrode contains a small amount of AgCl precipitate inside the glass electrode
3. internal solution, usually 0.1M HCl for pH electrodes or 0.1M MeCl for pMe electrodes
4. internal electrode, usually silver chloride electrode or calomel electrode
5. body of electrode, made from non-conductive glass or plastics.
6. reference electrode, usually the same type as 4
7. junction with studied solution, usually made from ceramics or capillary with asbestos or quartz fiber.
CARA PENGGUNAAN
- Kalibrasi
Sebelum pH meter digunakan, pH meter harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunkan standar pH atau sering disebut buffer pH. Standard pH adalah larutan yang nilai pH-nya telah diketahui pada setiap perubahan suhu. Standar pH merupakan larutan buffer pH (penyangga pH) dimana nilainya relative konstan dan tidak mudah berubah.
Urutan kerja kalibrasi pH meter adalah :
1. Siapkan buffer pH 7 dan buffer pH 4
2. Buka penutup plastic elektroda
3. Bilas elektroda dengan air DI (De Ionisasi/ air bebas ion) dan keringkan dengan menggunakan kertas tisu
4. Nyalakan pH meter dengan menekan tombol ON/OFF.
5. Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 7
6. Tekan tombol CAL dua kali, putar elektroda agar larutan buffer homogeny
7. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak berubah
8. Tekan tombol CAL satu kali lagi, dan biarkan tulisan CAL pada disply berhenti berkedip
9. Angkat elektroda dari larutan buffer pH 7, kemudian bilas dengan air DI beberapa kali dan keringkan dengan kertas tisu
10. Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 4
11. Tekan tombol CAL dua kali, putar elektroda agar larutan buffer homogeny
12. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak berubah
13. Tekan tombol CAL satu kali lagi, dan biarkan tulisan CAL pada disply berhenti berkedip
14. Angkat elektroda dari larutan buffer pH 4, kemudian bilas dengan air DI beberapa kali dan keringkan dengan kertas tisu
15. Pada layar bagian bawah akan muncul angka 7 dan angka 4 yang menunjukan pH meter tersebut telah dikalibrasi dengan buffer pH 7 dan buffer pH 4
16. pH meter telah siap digunakan
- Pengukuran pH larutan
Setelah pH meter dikalibrasi maka pH meter tersebut sudah siap digunakan. Biasanya kalibrasi disarankan dilakukan setiap 1 kali sehari sebelum digunakan.
Cara pengukurannya adalah sebagai berikut
1. Siapkan sampel larutan yang akan di check pH-nya.
2. Jika larutan panas, biarkan larutan mendingin sampai dengan suhunya sama dengan suhu ketika kalibrasi. Contohnya jika kalibrasi dilakukan pada suhu 20°C maka pengukuran pun dilakukan pada suhu 20°C.
3. Buka penutup plastic elektroda, bilas dengan air DI dan keringkan dengan menggunakan kertas tisu.
4. Nyalakan pH meter dengan menekan tombol ON/OFF.
5. Masukan elektroda kedalam sampel, kumudian putar agar larutan homogeny.
6. Tekan tombol MEAS untuk memulai pengukuran, pada layar akan muncul tulisan HOLD yang kelapkelip.
7. Biarkan sampai tulisan HOLD pada layar berhenti kelap-kelip.
8. Nilai pH yang ditunjukan pada layar adalah nilai pH larutan yang di check
9. Matikan pH meter dengan menekan kembali tombol ON/OFF
 PEMELIHARAAN pH METER
pH meter harus dilakukan perawatan berkala untuk menjaga umur pakai dari alat tersebut. Pemeliharaannya meliputi :
a. Batere, penggantian batere dilakukan jika pada layar muncul tulisan low battery
b. Elektroda, pembersihan elektroda bisa dilakukan berkala setiap minimal satu minggu satu kali. Pembersihannya menggunakan larutan HCL 0.1N (encer) dengan cara direndam selama 30 menit, kemudian dibersihkan dengan air DI.
c. Penyimpanan, ketika tidak dipakai, elektroda terutama bagian gelembung gelasnya harus selalu berada pada keadaan lembab. Oleh karena itu penyimpanan elektroda disarankan selalu direndam dengan menggunkan air DI. Penyimpanan pada posisi kering akan menyebabkan membrane gelas yang terdapat pada gelembung elektroda akan mudah rusak dan pembacaannya tidak akurat.
d. Suhu penyimpan. Ketika disimpan, pH meter tidak boleh berada pada suhu ruangan yang panas karena akan menyebabkan sensor suhu pada alat cepat rusak.





CENTRIFUGE DAN VISCKOMETER

Anggota Kelompok :
1. Rela Religia A
2. Rima Sundari
3. Ririn Puji A
4. Risti Intan P
 
Centrifuge


Centrifuge adalah alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian centrifuge yang paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan.

Ada beberapa klasifikasi centrifuge menurut jenisnya, antara lain :
1. General Purpose Centrifuge

Model biasanya adalah tabletop (bisa diletakkan di atas meja) yang dirancang untuk pemisahan sampel urine, serum atau cairan lain dari bahan padat yang tidak larut. Centrifuge ini biasanya berkecepatan 0-3000 rpm, dan bisa menampung sampel dari 5-100 ml











2.  Micro Centrifuge

Atau disebut juga microfuges, memutar microtubes khusus pada kecepatan tinggi. Volume micotubes berkisar 0.5-2.0 ml.














3.  Speciality Centrifuge

Yaitu centrifuge yang dipakai untuk keperluan yang lebih spesifik. Seperti microhematocrit centrifuges dan blood bank centrifuges, yang dirancang untuk pemakaian spesifik di laboratorium klinik. Microhematocrit centrifuge adalah merupakan variasi dari microcentrifuge yang dapat menampung sampel kapiler untuk pengukuran volume hematocrit pack cell, sedangkan Blood Bank Centrifuge adalah centrifuge yang dipakai di bank darah dan serologi yang dirancang untuk memisahkan sampel serologis dalam tabung.

Jenis lain adalah centrifuge berkecepatan tinggi, yaitu ultracentrifuges dan refrigerated centrifuges. Centrifuge berkecepatan tinggi berputar pada kecepatan 0-20.000 rpm dan ultracentrifuge berputar pada kecepatan di atas 50.000 rpm. Kebanyakan centrifuge ini dilengkapi dengan sistem pendinginan untuk menjaga sampel tetap dingin selama sentrifugasi. Centrifuge ini lazim dipakai di laboratorium penelitian.




Viskometer

Viskometer adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran yang diberikan oleh suatu cairan. Kebanyakan viscometer mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka viskositas cairan itu rendah (misalnya cair) dan bila cairan itu mengalir lambat maka dikatakan viskositasnya tinggi (misalnya madu). Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas.
Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain :
1.    Viskometer kapiler / Ostwald


Viskositas dari cairan yang ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat 2 tanda tersebut (Moechtar,1990).
 















2. Viskometer Hoppler

Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat – gaya archimides. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yang terbuat dari kaca ) melalui tabung gelas yang berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel (Moechtar,1990).
 









3. Viskometer Cup dan Bob

Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antaradinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi di sepanjangkeliling bagian tube sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi. Penurunan konsentras ini menyebabkab bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebut aliran sumbat (Moechtar,1990).
 






4.Viskometer Cone dan Plate

Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi di bawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam kecepatan dan sampelnya digeser di dalam ruang semitransparan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar (Moechtar,1990).

 




NERACA

Dipostingkan oleh :
1.Rela Religia
2.Rima Sundari
3.Ririn Puji
4.Risty Intan





Neraca Ohaus
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban
yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram
Neraca Ohauss  terdiri atas tiga batang skala. Batang pertama berskala ratusan
gram, batang kedua berskala puluhan gram, dan batang ketiga berskala satuan gram. Neraca ini mempunyai ketelitian hingga 0,1 g. Benda yang akan ditimbang diletakkan di atas
piringan. Setelah beban geser disetimbangkan dengan benda, massa benda dapat dibaca pada skala neraca




NERACA DIGITAL/ELEKTRONIK

Fungsi
 Dalam kehidupan sehari-hari, massa sering diartikan sebagai berat, tetapi dalam tinjauan fisika keduabesaran tersebut berbeda. Massa tidak dipengaruhi gravitasi, sedangkan berat dipengaruhi olehgravitasi. Fungsi dari neraca elektrik maupun bukan elektrik secara umum adalah sebagai alat pengukur massa. Kegunaan neraca ini tergantung dari skala dari neraca tersebut misal neraca/timbangan elektrikyang ada di pasar swalayan dengan yang di laboratorium tentu sensitivitas dan skala neracanya jauhberbeda.
Proses

Pengukuran
 Secara umum proses meninbang dengan neraca elektronik/digital adalah:
1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.
2. Pastikan timbangan menunjukkan angka ´nol´( jika tidak perlu di koreksi).
3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda.
4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan tersebut.
5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena hanya dapat bekerjapada batas temperatur yang ditetapkan.




Neraca Lengan Gantung
Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda, yang cara kerjanya dengan menggeser beban pemberat di sepanjan batang.



Neraca Analitis Duan Lengan
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda, misalnya emas, batu, kristal benda, dan lain lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan yanitu 0,1 gram.




MIKROSKOP

Nama Kelompok 
1. Rela Religia
2. Rima Sundari
3. Ririn Puji
4. Risty Intan

MIKROSKOP

Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat, mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya. Biasanya digunakan untuk mengamati sel, bakteri, virus, dll.


Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar.


Pembentukan Bayangan pada Mikroskop
Pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum.





Pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi.



Jenis Mikroskop

1. Mikroskop Cahaya


Merupakan mikroskop yang mempunyai bagian – bagian yang terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang transparan. 
Terdiri dari bagian optik dan non optik.





















Bagian-bagiannya :

1. Lensa Okuler

Lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.

2. Tabung Mikroskop ( Tubus )

Tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.

3. Makrometer ( Pemutar Kasar )

Berfungsi untuk mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat fokusnya secara kasar dan jelas. Makrometer ini untuk menaikturunkan lensa objektif.

4. Mikrometer ( Pemutar Halus )

Berfungsi untuk mengatur jarak okuler sehingga tepat fokusnya secara tajam. Mikrometer lebih kecil dari makrometer.

5. Revolver

Sebagai tempat lensa objektif . Dapat diputar sehingga dapat mengubah perbesarannya.

6. Lensa Objektif

 Lensa ini berada dekat pada objek yang diamati. Lensa ini untuk mengatur perbesaran ukuran untuk kekuatan 4x , 10x , 40x , 100x .

7. Pegangan

Berfungsi untuk pegangan pada mikroskop.

8. Meja Objek

Tempat meletakkan objek yang akan diamati.

9. Penjepit Kaca

Memperkokoh kedudukan preparat agar tidak geser dan tidak goyang.

10. Diafragma

Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

11. Reflektor

Terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

12. Sendi Inklinasi


 Untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

13. Pengatur Kondensor

Pengatur letak kondensor terhadap preparat.

14. Kaki Mikroskop

Untuk menopang mikroskop agar kokoh.

Merawat Mikroskop

CARA MERAWAT MIKROSKOP

Jika telah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan badan mikroskop dgn kain flanel utk menghindari debu.

1. Jika telah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan badan mikroskop dgn kain flanel utk menghindari debu.

2. Bersihkan bagian lensa dgn kertas lensa.Bila memakai minyak emersi bersihkan dgn xylol.

3. Untuk pemakaian biasa, tanpa minyak emersi, bersihkan lensa dengan campuran eter + alkohol dengan perbandingan eter 7: alkohol 3 = 7 : 3. Xylol dapat merusak lapisan anti jamur pada lensa. bukan kontras yang jelas tidak tercapai.

MEMELIHARA MIKROSKOP


1. Masukkan mikroskop ke dalam kotaknya. Kotak mikroskop harus dilengkapi lampu utk menghindari kelembaban (suhu 30 – 40oC). Kelembaban tinggi RH 80 – 90% memicu jamur. RH optimal ≤ 60%.

2. Sewaktu-waktu kotak mikroskop harus diberi silica gel utk menyerap udara yang mengandung uap air.

3. Bila tdk dijaga dari kelembaban lensa bisa terkena jamur, shg tidak dapat dipakai utk melihat obyek.

4. Untuk menghindari jamur, produsen mikroskop ttt memasang tablet anti jamur dalam tubus mikroskop. 1 – 1,5 tahun, tablet dapat diganti.




MUSUH UTAMA MIKROSKOP

• Jamur: menyerang lensa sehingga gambar menjadi tidak baik, korosi pada metal.
• Debu: menyerang permukaan lensa, masuk dalam lensa. Tampak kotoran dalam obyek pengamatan.
• Minyak: Menyerang lensa terutama pada perbesaran 40x dan 100x. Bila mengering (kerak) menyebabkan kontras yang jelas tidak tercapai.

INSTRUMEN ( Alat - Alat Gelas )

 INSTRUMENTASI oleh kelompok :
1. Rela Religia     A102.08.051
2. Rima Sundari  A102.08.052
3. Ririn Puji        A102.08.053
4. Risty              A102.08.054


1. Cawan Petri



Cawan Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel.

Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri , khamir ,spora atau biji-bijian.





2. Buret


Buret adalah alat laboratorium yang digunakan untuk titrasi. Buret digunakan untuk mengukur volume suatu larutan. Agar buret dapat berdiri tegak lurus maka harus disangga dengan statif dan dijepit dengan klem buret. Buret memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Cara membaca buret mata harus sejajar dengan miniskus. Pembagian skala buret 0,01 - 0,2.










3. Becker Glass


Beckerglass adalah tempat penampung suatu zat atau larutan. Beckerglass digunakan untuk mencampur bahan yang akan dianalisa. Tingkat ketelitian untuk mengukur volume hanya akurasi 10%.

Becker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat cair.


Fungsi Beaker Glass antara lain adalah: 
1.Dalam proses titrasi digunakan untuk menampung larutan yang akan dititrasi 
2.Dalam mikrobiologi, erlenmeyer digunakan untuk pembiakan mikroba 
3. Untuk memanaskan bahan diatas hot plate.




4. Corong Pemisah


Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut. Memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena perbedaan massa jenis. Cara memisahkan dengan menggunakan pelarut organik. Corong pemisah memiliki tutup penyumbat di bagian atas dan kran di bagian bawah.




5. Gelas Ukur 

Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume secara akurat . Alat ini dapat digunakan untuk menghitung kepadatan objek jika massanya diketahui. 
Ukuran Gelas Ukur pada umumnya adalah 10, 25, 50, 100, 250, 500, 1000 ml. Ketika menggunakan Gelas Ukur, volume sebaiknya diukur melebihi setengah dari wadah. Hal ini dapat meminimalkan kesalahan pengukuran.
Agar mencapai ketelitian yang diinginkan maka dapat meneteskan larutan dengan pipet tetes.





6. Pipet Tetes

Pipet tetes (drop pipette) berfungsi membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil tetes demi tetes.
Pipet tetes merupakan pipa kecil yang terbuat dari plastik atau kaca yang ujung bawahnya meruncing dan atas ditutupi karet.




7. Pipet Volume

Pipet Volume (volume pipette) digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Volume terdapat pada bagian yang menggembung. 
Pipet volume hanya dapat mengukur suatu larutan dalam satu ukuran tertentu. Pipet volume memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Kapasitas volume 5ml, 10ml, 25ml,50ml.




8. Pipet Ukur 

Pipet Ukur adalah alat yang terbuat dari gelas yang memiliki skala. Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Cara pemakaian dengan menggunakan pussball untuk menyedot larutan. 








9. Erlemeyer

Erlemeyer digunakan untuk menampung suatu larutan dalam proses titrasi. Dalam mikrobiologi digunakan untuk pembiakan mikroba. Erlemeyer tidak dapat digunakan untuk mengukur volume dari suatu larutan.








10. Corong

Corong biasanya terbuat dari gelas tapi ada juga yang terbuat dari plastik.
Corong berfungsi untuk memindahkan suatu larutan dan untuk filtrasi dengan alas kertas saring.









11. Tabung Reaksi


Fungsi utama dari tabung reaksi adalah sebagai tempat untuk mereaksikan zat - zat kimia di dalam laboratorium. Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan medium dengan volume tidak diketahui karena tidak dilengkapi dengan skala.
Tabung reaksi terbuat dari kaca bening dengan tujuan agar reaksi kimia yang terjadi dapat terlihat dengan jelas. Selain itu, biasanya tabung reaksi ini juga dibuat tahan api agar reaksi - reaksi yang menggunakan api dapat dilakukan tanpa harus memindahkan zat kimia yang telah terisi di dalam tabung. 



12. Urinometer


Urinometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis suatu larutan. Tetapi biasanya urinometer digunakan untuk mengukur berat jenis urine. Cara membaca urinometer adalah dengan menggunakan visual dan setinggi miniskus. Dalam pengukuran berat jenis urine volume urine harus 40 - 45 ml.








terimakasih